Ayah: Bapak sudah tidak kuat lagi bu ( batuk kesakitan ).Bu, tolong jaga diri baik-baik yah dan tolong jaga serta didik anak kita yah bu. Dan tolong bu jangan kabarkan semua ini kepada Aji dan Raka, biarkan mereka menuntut ilmu dg tenang, toh mereka baru saja mesantren.. Ini bu, tolong berikan surat ini kepada mereka jika mereka sudah pulang.. Sejak 2 April, umat Islam di dunia sudah mulai melaksanakan ibadah puasa Ramadan 2022. Namun, di Indonesia awal puasa dibagi menjadi dua, yakni 2 dan 3 April 2022. Di bulan Ramadan, pastinya kita akan melaksanakan sahur sebelum berpuasa selama kurang lebih 13 jam lamanya. Namun, ternyata sahur masih menjadi perdebatan 1 Guru Bangsa: Tjokroaminoto (2015) Film Indonesia yang Bikin Kita Bersyukur karena Sudah Merdeka. Film ini berkisah tentang perjalanan hidup H.O.S. Tjokroaminoto, seorang kaum ningrat Jawa kelas atas yang rela meninggalkan 'kelas sosialnya' buat menjadi kuli pelabuhan dan menjadi pekerja lainnya. Di sana, dia kerap kali menerima ketidakadilan BaruRp 50.000 Misi min dan momod.. ijin buka lelang ya:malus APAKAHKITA SUDAH MERDEKA. Pagi-pagi pada Peringatan Ultah Proklamasi Kemerdekaan RI, dan seorang kakek terpaku di depan televisi. Cucunya menghampiri sambil menyapa: Kek, aku boleh bertanya? Posterini merupakan kegiatan aksi nyata dalam penyebaran konsep Merdeka Belajar yang sedang saya lakukan, dimana a ktor yang terlibat didalam kegiatan penyebaran pemahaman konsep Merdeka Belajar yang saya lakukan adalah semua pihak yang ditarget bisa membaca dan memahami poster ini. Dimana dengan menyebarluaskan poster ini ke media Jadi apakah kita sudah merdeka? Agustus 20, 2016 Merdeka itu .. Bukan hanya selebrasi setiap tanggal 17 agustus Merdeka itu Adalah perjuangan Perjuangan yang bukan hanya berhenti saat tahun 1945 Perjuangan itu bagai tongkat estafet yang terus bergerak hingga mencapai garis akhir, yaitu kesejahteraan seluruh rakyatnya SrpgJc. Siapa sih yang tak kenal negara Indonesia? Pastinya semua orang tahu akan negara yang sangat luas nan indah ini. Sebuah negara yang besar adalah negara yang memiliki keragaman suku, budaya dan bahasa. Tentunya selain hal di atas negara Indonesia juga memiliki sejarah yang tak sedikit. Baiklah pada kesempatan kali ini kami ingin berbagi kepada anda mengenai kemerdekaan Indonesia dari sudut pandang yang berbeda. sumber Indonesia, terdiri dari beribu gugusan kepulauan, suku, bahasa, dan ras yang hidup berdampingan dengan harmonis menyatu menjadi satu kesatuan negeri dengan berjuta daya tarik yang menjadi perhatian dunia. Kemampuan para pendahulu atau leluhur menyatukan keragaman suku, ras, dan bahasa menjadi satu kesatuan Indonesia tentunya melewati begitu banyak tantangan dan hambatan. Sebelum generasi muda saat ini menemukan Indonesia memiliki satu bangsa, satu, bahasa dan satu tanah air, jauh sebelumnya negeri yang disebut Indonesia sekarang ini adalah gugusan kepulauan yang terpecah belah dengan bahasa dan pemerintahan yang berbeda. Bahkan kerajaan-kerajaan yang dahulunya menguasai tanah Indonesia saling berebut kekuasaan dan terpecah belah. Kondisi dimana setiap kerajaan saling berebut kekuasaan itulah yang memberikan celah bagi penguasa asing untuk masuk dan berusaha mengambil alih kendali atas Indonesia. Hal tersebut sangat terasa ketika Indonesia selama beratus-ratus tahun berada di bawah tangan koloni dimana seluruh sumber daya alam dan manusia di eksploitasi secara besar-besaran. Meraih Kemerdekaan Masa penjajahan panjang yang dirasakan oleh masyarakat Indonesia tentunya membangkitkan jiwa nasionalisme dan keinginan untuk terbebas dari penjajahan tersebut. Hingga akhirnya para pahlawan tanah air kita berinisiasi merebut kembali hak masyarakat Indonesia yakni hak penuh atas tanah air tercinta. Hak hidup damai, sejahtera dan aman diatas tanah leluhur yakni tanah air Indonesia. Proklamasi kemerdekaan, 17 Agustus 1945 menjadi hari yang bersejarah Indonesia, hari kemerdekaan Indonesia. Dimana kala itu dari Sabang sampai Merauke, dari pohon, tanah, air, udara, serta masyarakatnya tidak lagi di bawah kendali pihak asing. Indonesia telah merdeka, penderitaan rakyat kini telah usai, Indonesia terlahir menjadi negarayang merdeka berdaulat, berpotensi, subur, dan makmur. Makna kemerdekaan Indonesia Kemerdekaan bagi rakyat Indonesia bukanlah semata terbebas dari penjajahan yang beratus tahun lamanya menggerogoti kekayaan Indonesia. Kemerdekaan bagi masyarakat Indonesia yang sesungguhnya adalah bagaimana setiap suku, ras, dan bangsa yang di Indonesia bisa hidup sejahtera, berdampingan, saling merangkul, tanpa ada yang saling menjatuhkan satu sama lain. Bagaimana seluruh masyarakat Indonesia bisa menikmati hak dan menjalankan kewajiban mereka dengan penuh suka cita tanpa adanya hambatan maupun paksaan dari pihak manapun. Bagaimana seluruh masyarakat Indonesia bebas menikmati dan memanfaatkan seluruh kekayaan alam Indonesia kemudian mengelolanya secara bersama demi kesejahteraan bersama. Apakah Benar Sudah Merdeka? Faktanya, ada satu kemerdekaan yang sampai saat ini belum didapatkan oleh sebagian masyarakat Indonesia. Kemerdekaan berupa terbebas dari kemiskinan, kesengsaraan dan kebodohan. Ironi ketika Indonesia memiliki kekayaan alam yang tak terbatas namun rakyatnya sendiri tidak bisa menikmati semua itu. Bahkan pihak lain lah yang justru lebih merdeka menikmati kekayaan alam Indonesia. Yang paling ironi adalah ketika pemerintah menyerukan pendidikan gratis, namun faktanya masih banyak anak-anak Indonesia, yang nantinya menjadi generasi penerus bangsa, tidak memiliki akses dan kesempatan bersekolah. Lantas kemerdekaan apa yang hendak dituju apabila hak dan kemerdekaan rakyat tidak terwujud?. Hal tersebut membuktikan bahwa meski Indonesia telah merdeka, namun tidak semua masyarakat Indoenisa bisa menikmati kemerdekaan. Tentunya hal tersebut menjadi tugas generasi selanjutnya dalam mewujudkan kemerdekaan tidak hanya bagi sebagian masyarakat Indonesia saja, tapi mewujudkan kemederkaan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Peringatan Kemerdekaan Indonesia Jika dahulu pemuda Indonesia bersatu padu menyatukan pemikiran, tenaga, dan hati mereka untuk menyelamatkan tanah leluhur, kini pemuda sebagai generasi Indonesia saat ini sangat beruntung karena dengan leluasa bisa menikmati kemerdekaan dan kebebasan. Hal tersebut justru membuat jiwa patriotisme pemuda Indonesia mulai luntur, bahkan perlahan akan sirna. Pemuda Indonesia saat ini tidak lagi harus memikirkan strategi bagaimana mengusir penjajah, merebut tanah air peninggalan leluhur, dan memerdekakan Indonesia dari tangan asing yang seharusnya tidak ikut campur atas Indonesia. Namun pemuda Indonesia saat ini memiliki satu tugas dan peran yang harus dilakukan, yakni menjaga agar Indonesia tetap menjadi negara merdeka dan bersatu. Sesuai dengan cita-cita leluhur kita terdahulu yang tercantum dalam Undang-undang dasar tahun 1945 yang terdiri dari beberapa point yakni berkehidupan kebangsaan yang bebas, membentuk pemerintahan Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, berdaulat adil dan makmur, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Cita-cita tersebutlah yang seharusnya diwujudkan oleh generasi Indonesia saat ini. namun faktanya, pemuda Indonesia saat ini justru acuh dengan amanah para pahlawan yang telah gugur membela tanah air. Bahkan sebagian pemuda Indonesia saat ini tidak mengetahui cita-cita Indonesia. Hal tersebut dikarenakan kurangnya pemahaman generasi muda tentang perjuangan dalam membela tanah air. Patriotisme pemuda Indonesia kini tidak terasa terlalu melekat pada jiwa generasi saat ini. masih banyak masyarakat Indonesia yang lebih membanggakan negara lain, terutama ketika lebih mendukung produk negara lain daripada produk dalam negeri. Padahal mereka tidak menyadari bahwa hal tersebut memberi peluang bagi negara lain untuk menjajah Indonesia dengan cara yang lebih halus. Cara penjajahan halus yang dimaksud yakni dengan yakni menghilangkan patriotisme dan ideologi dari pemikiran generasi muda. Untuk itulah mengapa pemuda saat ini terus diberikan pengertian dan pemahaman terkait perjuangan rakyat Indonesia dahulunya. Peringatan hari kemerdekaan Indonesia merupakan momen yang paling tepat untuk membangkitkan kembali jiwa patriotisme pemuda Indonesia. Semarak dan euphoria dari perayaan peringatan hari kemerdekaan yang berpetapan pada tanggal 17 Agustus setiap tahunnya menjadi media atau sarana yang paling tepat dan paling ampuh membendung persatuan pemuda. Banyak acara dengan tema edukasi maupun hiburan yang diselenggarakan untuk memeriahkan perayaan hari kemerdekaan dimana terselip tiap acara diselipkan semangat patriot. Kesimpulan Sebagai generasi bangsa kita wajib mempertahankan kemerdekaan yang telah susah payah diperjuangkan oleh pahlawan. Tentunya kita juga harus waspada terhadap semua penjajahan yang dilakukan oleh negara asing. Seperti saat ini kita ketahui bahwasannya kita sedang dijajah melalui teknologi dan ekonomi. Banyak konten yang dimuat dalam internet yang jelas tidak baik untuk para generasi penerus bangsa, sperti konten por**grafi, judi dsb. Dari segi ekonomi juga tak kalah menghawatirkan justrus banyak perusahaan-perusahaan luar negri yang berjaya di negeri ini. Maka bangkitlah pemuda-pemudi indonesia, lakukan sesuatu untuk negeri ini walaupun dari hal kecil. Bendera Indonesia. Sumber PixabayTujuh belas Agustus tahun empat lima, itulah hari kemerdekaan kita. Hari merdeka, nusa dan bangsa. Hari lahirnya bangsa Indonesia. Ya, begitu lah kira-kira bunyi lirik salah satu lagu kebangsaan kita, dengan judul Hari Merdeka. Namun, apakah kita memang sudah merdeka?Merdeka. Menurut KBBI daring, merdeka memiliki arti bebas, tidak terkena atau lepas dari tuntutan, serta leluasa. Melihat pengertian tersebut, apakah Indonesia sudah bebas? Apakah Indonesia sudah lepas dari tuntutan? Apakah Indonesia sudah leluasa? Terlalu rumit sepertinya jika semua aspek dibahas, apalagi Indonesia itu luas, bisa membahas dari sisi masyarakatnya, pemerintahnya, negaranya, dan lain-lain. Saya tidak merasa memiliki kapasitas untuk itu semua. Jadi saya hanya akan membahas apa yang saya rasa dan lihat saja. Mari kita dalam BerpendapatHal yang cukup banyak terjadi dan menjadi pembahasan adalah tentang berpendapat. Apakah kita sudah merdeka? Saya rasa belum. Memang, siapa saja bisa berpendapat. Siapa saja juga bisa menyuarakan keluhannya, kritiknya, masukannya, dan lain-lain. Namun, apakah seleluasa itu? Jelas tidak. Secara etika saja, kita sebagai manusia harus mampu berbicara dan menyampaikan sesuatu dengan cara yang baik. Namun bukan itu masalahnya. Meskipun sudah dengan cara yang baik, apakah hal itu kemudian tidak menimbulkan masalah? Lagi-lagi saya bilang, Indonesia melangsungkan hari kemerdekaan 75 tahun yang lalu, sudah banyak contoh kasus yang bermula dari keberanian seseorang untuk berpendapat. Ada yang dibungkam, ada yang dipenjarakan, ada yang dilenyapkan, serta ada juga yang dibunuh. Jelas itu bukan contoh dari kebebasan berpendapat. Nyatanya justru banyak dari kita yang justru takut untuk menyuarakan pendapat. Jangankan untuk hal-hal penting berbau politik dan kenegaraan, untuk hal kecil yang ditemui sehari-hari saja ada rasa takut akan pandangan dan hujatan dari orang lain, terutama netizen. Merdeka dalam BekerjaSetelah 75 tahun sejak proklamasi kemerdekaan dikumandangkan, lapangan pekerjaan masih menjadi salah satu masalah besar di Indonesia. Banyak memang faktornya, dan bukan kapasitas saya untuk membahas terlalu besar hal tersebut. Namun, satu hal yang saya ingin sebut yaitu masalah kepercayaan terhadap kemampuan orang Indonesia. Nyatanya, banyak perusahaan-perusahaan yang lebih percaya pada pekerja asing. Apakah orang Indonesia tidak mampu? Atau dianggap tidak pantas? Yang jelas, jika terus seperti ini, menurut saya akan terus tinggi angka pengangguran di Indonesia. Belum lagi, banyak pekerja yang tidak merasa nyaman dalam bekerja karena keterbatasan dalam berkreasi, hak yang terabaikan, diskriminasi, hingga adanya kasus KepentinganLalu, sebenarnya siapa yang salah? Kenapa kita belum merdeka dalam berpendapat dan juga bekerja? Ah, saya tidak boleh menyalahkan. Rasanya sangat tidak pantas. Bahkan, mengerti politik dan hukum saja tidak. Daripada membahas siapa yang salah, lebih baik membahas kenapa bisa terjadi demikian. Menurut saya sih, karena ada perang kepentingan. Entah itu kepentingan harta, tahta, atau pun 75 tahun lalu Indonesia berhasil berperang melawan penjajah, kini Indonesia justru berperang melawan Bangsa sendiri. Jika 75 tahun lalu para pahlawan berhasil berjuang demi Bangsa, kini justru banyak oknum yang berjuang hanya demi kepentingan sendiri. Selayaknya perang senjata, korban tidak hanya dari mereka yang berperang, melainkan juga orang-orang lainnya. Begitu pun dengan perang kepentingan ini, yang jadi korban adalah bangsa Indonesia secara umum, bukan hanya oknum-oknum itu pendapat kalian, apakah Indonesia memang sudah merdeka? Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Sorak sorai saling bersahutanMengiringi setiap jengkal Yang bergerak maju tiada gentar Menyingsingkan lengan Mengepalkan tangan meninju langit Berteriak lantang Menyerukan kebebasan Wahai bung dan nona sekalian Di tengah sayup-sayup kemerdekaan iniPernahkah terlintas di pikiran kalianBagaimana kemerdekaan yang sejati itu ? 1 2 3 4 5 Lihat Puisi Selengkapnya JawabanSudahPembahasanMerdeka artinya bebas dari penjajah. Indonesia dulu dijajah oleh Belanda dan Jepang. Pada saat itu, Para penjajah ingin mengambil rempah - rempah yang ada di Indonesia, seperti Cengkih, pala, kunyit, jahe, kencur dan masih banyak mereka mengambil rempah - rempah di Indonesia PertamaDi luar negeri, rempah rempah berguna untuk kesehatan tubuh, dan juga menghangatkan tubuh ketika cuaca negeri, jika rempah - rempah ditanam maka ia akan susah tumbuh, bahkan cepat mati saat cuaca menurut pendapat saya, semoga membantu Jawabanbelum,karena apabila dikatakan sudah merdeka adalah suatu negara yang bebas dari kejahatan contoh nya saja masih korupsi apakah itu sudah disebut dengan merdeka? Indonesia merdeka hanya sampul nya saja,,,tetapi dari dalam Indonesia belum lupa follow me;and jadikan jawabanku yng tercerdass Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Tulisan ini untuk melengkapi sekaligus merespon tulisan saya sebelumnya Baca Merdeka Bangsaku, Medeka Kaki dan PerutkuJudul tulisan ini merupakan pertanyaan yang tidak mudah dijawab dengan gamblang. Apakah kita sudah merdeka, tergantung pada diri pribadi kita masing-masing. Banyak tolok ukur kemerdekaan menurut saya orang yang awam ini. Merdeka dalam sandang, merdeka dalam pangan, merdeka dalam pendidikan, merdeka dalam pekerjaan, merdeka dalam keuangan, merdeka dalam berusaha, merdeka dalam beribadah sesuai agama, merdeka berpendapat, merdeka bertetangga dan banyak lagi indikator merdeka merdeka yang lain. Sebagai orang yang bertanggung jawab dapat saya jawab bahwa belum sepenuhnya kita mendapatkan kemerdekaan dalam setiap aspek yang disebut di atas. Namun setidaknya kita telah sedang menuju kepada kemerdekaan itu sendiri. Anda berpakain kan? Anda makan setiap hari kan? Anda yang membaca tulisan ini saya yakini minimal berpendidikan bukan? Anda memiliki uang bukan? Anda bebas melakukan usaha bukan? Anda bebas beribadah menurut agama anda bukan? Anda bebas berpendapat bukan? Tetangga Anda baik baik dan tidak menggangu bukan?Kalau mayoritas jawaban anda adalah "YA", maka sejatingya kita telah sedang mereguk kemerdekaan itu. Itu tidak bisa kita pungkiri. Maka bohong besar kalau ada orang yang bilang bahwa kita belum merdeka. Memiliki banyak kekurangan dan tantang dipastikan iya. Namun jangan dustai diri anda dengan mengatakan bahwa kita belum merdeka. Malah menghujat berbagai pihak termasuk menyalahkan pemerintah yang telah berusaha dan bekerja keras menghela bangsa ini untuk kemajuan kemajuan di berbagai sangat bangga menelisik berbagai kemajuan yang telah dicapai bangsa ini. Mulai dengan maraknya pembangunan jalan tol, pembangunan bendungan di banyak daerah, pembenahan instansi instansi pemerintahan, perbaikan Badan Usaha Milik Negara BUMN, cobalah lihat pegawai pegawai BUMN sekarang dan bandingkan dengan kondisi yang lalu, amati Aparat Sipil Negara ASN, Amati gedung gedung dan instansi pemerintah, semua bergerak menuju titik yang sama. Perbaikan. Saya adalah pengamat yang diam diam mengamini dalam hati secara pribadi akan terjadinya perbaikan dan perubahan pada berbagai aspek bangsa ini. Banyak hal yang saya lihat dan kagumi terkait perubahan perubahan yang terjadi dalam bangsa kita. Kebetulan oleh karena tugas sering bepergian, saya mengamati beberapa aspek kehidupan kita semua menuju titik yang sama, yakni perbaikan yang massive dan hal di atas sungguh membanggakan saya secara pribadi. Ketika mencoba menaiki LRT di Palembang awalnya masyarakat masih enggan berubah dari moda trasnportasi konvensional ke moda transportasi berbasis rel. 1 2 Lihat Sosbud Selengkapnya

apakah kita sudah merdeka